Pages

13 October, 2024

[Review Buku] Rasina


Judul: Rasina
Penulis: Iksaka Banu
Penerbit: KPG
Dimensi: 587 hal, cetakan kedua Juni 2023 (edisi Ruang Buku Kominfo)
ISBN: 9786024819866

Pertemuan tak sengaja antara Tuan Staalhart dan Joost dengan Rasina dan Jimun, budak dari Jacob de Vries dan Sarah, ternyata membuka lapisan demi lapisan kebusukan perbudakan. Dalam catatan sang Kakek, Hendriek Cornelis Adam, juru tulis Letnan van Waert, sekitar 100 tahun sebelumnya, dijelaskan bagaimana asal mula perbudakan orang Banda. Semua adalah ulah J. P. Coen yang sadis dan tak bermoral. Di catatan berjudul Conqueste (ekspedisi genosida banda 1621) itu dijelaskan bagaimana orang kaya dipenggal kepala dan dicincang 4 tubuhnya, 500 anaknya dijadikan budak belian ke Batavia. Belum lagi pengkhianatan orang dalam menjadikan twist tersendiri bagi novel ini.

Membaca novel fiksi berlatar sejarah ini membuat saya jadi paham betapa kejamnya J. P. Coen di antara gubernur belanda lainnya. Juga betapa korupnya VOC. Ketamakan akibat terlalu lama berkuasa. Sedihnya perjuangan kemerdekaan di tiap daerah. Dalam buku ini terutama di Banda. Niat diplomasi malah dijadikan jebakan. Dasar orang biadab, khianat amatlah mudah! Bagi kalian yang pernah membaca karya kumcer penulis sebelumnya, buku ini adalah perpanjangan cerpen berjudul "Kalabaka". Meski seru, bagi saya masih kurang ajeg tentang Rasinanya. Sebab dia dijadikan judul, harusnya porsi tentangnya lebih besar, sayangnya malah lebih ke catatan Kakek Staalhart tentang Kalabaka.

Cocok dibaca bagi kamu yang suka fiksi sejarah, era kolonial, dan ingin tahu 'buah berdarah' pala yang menjadi asal perebutan.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #rasina #iksakabanu #metamorfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget