Judul: Creepy Case Club - Kasus kutukan congklak
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+206 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024811846
Semenjak memainkan congklak di Museum Nusantara, Jani tertimpa sial tak habis-habis. Hingga ia mencatat ragam kejadian aneh yang dialaminya. Ia pun meminta bantuan pada Namira dan Vedi untuk mencaritahu apakah ini ulah hantu atau sejenisnya. Vedi yang logis pun mencaritahu info detail congklak yang tak biasa itu. Hingga ia menemukan data dan menelusurinya bersama yang lain.
Ternyata itu bukan congklak biasa. Ada legenda kutukan congklak Astapura yang membawa mereka berbincang dengan Pak Mamat asal Belgia. Terkuaklah kisah kerajaan Astapura yang hilang tak bersisa dan kisah menyedihkan tentang kedua pangeran kembar. Ditambah penglihatan Parva saat video call, semakin menguatkan kisah kutukan. Namun, satu hal yang mereka yakini tentang hantu: bahwa jika hantu muncul, tandanya ada hal yang ingin dikomunikasikan dan itulah yang mereka cari tahu.
Seri ketiga CCC ini saya apresiasi sempurna sebab amat menarik penelusurannya. Membuat saya jadi tertarik dengan sejarah kerajaan yang hilang di dunia, hingga tak sempat diabadikan di negaranya sendiri. Lalu mengajak belajar membaca aksara Jawa hanacaraka, dan tentunya isu permainan tradisional yang makin tergeser dunia digital. Hingga diibaratkan di bab pertama, anak² yang asyik memegang gawai ibarat zombie.
Alurnya terasa smooth dan paling saya sukai legenda kedua pangeran. Menyedihkan tapi membuat merinding juga. Analisis 3 sahabat juga keren dalam mempelajari psikologi pangeran dan tukang tenung yang dasarnya baik. Hiburan banget sih, baca series CCC ini.
Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasuskutukancongklak #rizaliwan #fiksi #metamorfillah
No comments:
Post a Comment