Seharusnya ini dituliskan dari tahun lalu…
Tapi karena satu dan lain hal, saya agak kurang
kuat menceritakannya. Sebab, selepas perjalanan mengesankan ini, teman
seperjalanan saya membawa oleh-oleh penyakit yang membuatnya belum dapat
beraktivitas normal hingga detik ini.
Agak samar… tapi saya coba mengingat kembali
melalui kronologis foto dan ingatan.
***
MALAYSIA!!
Seharusnya perjalanan pertama saya keluar negeri
adalah ke negara ini. Sudah membooking tiket
setahun sebelumnya. Namun, ternyata ada rencana dadakan. Dan jadilah Malaysia
menjadi negara kedua yang saya kunjungi setelah memiliki paspor.
Berangkat di tanggal 1 Mei 2014, Hari Kamis, di
mana untuk kali pertama tanggal itu diliburkan dan ditetapkan sebagai Hari
Libur Nasional “Hari Buruh”. Awalnya saya kira tidak akan jadi ke Malaysia,
sebab teman yang seharusnya pergi menemani saya ke sana membatalkan rencananya.
Tapi, berkat kedua orang yang nekat—Chatel dan Kak Lili—ini, saya jadi
melangkah. Namun karena dadakan, tiket flight mereka tak bisa bareng dengan
saya. Jadi mereka sudah tiba lebih dahulu di Malaysia Kamis pagi. Sedangkan
saya, baru flight pukul 20.30. Jadilah saya deg-degan abiiss… karena harus
berangkat ke bandara SENDIRIAN! Perlu diketahui, spasial saya agak jelek…
sehingga sangat hati-hati dan jarang mencoba bepergian sendirian di tempat yang
tidak saya kenal. Setelah bertanya ke sana-ke mari bagaimana cara ke bandara,
akhirnya saya putuskan untuk naik Bis DAMRI dari Stasiun Gambir. Sehabis Ashar
saya berangkat, sebab tak mau sampai telat. Meski membayangkan betapa akan
bosan menunggu beberapa jam di bandara sendirian. Huwoooo…. Saya excited
bangeeettt naik BIS DAMRI sendirian. Sepanjang jalan saya senyuuuumm mandangin
tiketnya.
Lalu sampailah di terminal 3, saya langsung check in ke Air Asia. Selepas check in, saya makan di Bakmi GM, salat,
dan menunggu pengumuman. Aaarrgghh… saya senyum-senyum sendiri, sambil
nahan-nahan sakit perut gituu. Norak banget yaaa! Di pikiran saya, “Gilaaaa….
Gue berangkat ke Malaysia sendirian, Man! Naik pesawaaaat… huwooo..ooo”
Tibalah saya harus masuk ke pesawat. Duduk manis
dan asyik dengerin mp3 dari handphone.
Penerbangan hanya memakan waktu 2 jam. Namun, perbedaan waktu 1 jam di Malaysia
membuat saya tiba lebih malam di sana. Pukul 23.25 waktu setempat, saya
menjejakkan kaki di Bandara Malaysia. Lalu,
dari bandara saya harus melanjutkan perjalanan sendirian ke KL Sentral. Sebab,
teman saya menunggu di sana. Saya harus menaiki bus KL Sentral, dan itu
membingungkan. Saya sempat diam sejenak, bingung harus ke mana. Sebab, naik bus
di sana tidak seperti naik bus di Indonesia yang bisa bayar di tempat. Saya
memerhatikan orang-orang membeli karcis di loket. Dan saya membaca loket satu per
satu serta mencari bus kuning bertuliskan KL sentral. Untunglah, saya menemukan
loketnya. Saya membeli tiket seharga 10 RM, dan melaju ke tujuan selanjutnya.
Hostel di Petailing. Enak, ber-AC pula |
Interior ruang makan di Hostel |
Sisa sarapan |
No comments:
Post a Comment