Pages

22 October, 2014

Welcome 25 years!



22 Oktober 2014

Selamat, kamu berhak mendapatkan usia 25 tahun!

Gak terasa kan, sudah seperempat abad kamu hidup di dunia ini… masih mau kayak bocah? Gampang sakit hati? Cengeng? Mudah marah? Terlalu sensitif? Mudah terpancing di media sosial? Please, meta… berubahlah. Hidupmu mungkin tidak akan lama lagi. Perlahan, orang-orang yang pernah menyakitimu akan hilang, pun orang-orang yang menyayangimu. Sebab, mereka memang tercipta untuk hilang sewaktu-waktu. Tiada tiba-tiba. Pun dirimu. Menjauhlah bila dirimu adalah penyebab luka bagi orang lain. Pun menjauhlah bila kamu mudah terluka. Toh, pada akhirnya hidupmu akan sendiri. Sepi yang selalu setia menemani.

Selamat, kamu mendapatkan amanah baru hingga pertengahan tahun mendatang. Sesuatu yang akan menyibukkan dirimu. Bukankah itu bagus? Ketimbang kamu memikirkan orang lain yang telah menyakitimu, atau sakit yang kamu alami karenanya, lebih baik kamu menyibukkan diri. Di balik menyibukkan diri tersebut, sesungguhnya ada sesuatu yang sedang berusaha kamu lupakan. Nah, lihat! Betapa Tuhan begitu baik padamu. Waktunya tepat. Kamu diberikan amanah baru, demi membantu sembuhkan luka hatimu, karena orang-orang yang menuntut pengertianmu, tanpa mereka mau mencoba mengerti dirimu. Ingat saja kata bapakmu di kantor (bos), bahwa orang-orang seperti itu akan selalu ada. Menyebabkan rasa bersalah tak berkesudahan pada hatimu. Abaikan saja. Masih banyak orang baik di sana, yang mau mengerti dirimu. Bukan berarti kamu menjadi lupa teman atau egois, tapi kamu harus membatasi dirimu dari luka. Kamu berhak bahagia. Toh, kamu susah, senang, mereka tak selalu ada denganmu.

Ini hari istimewamu… selamat bermuhasabah dan bersyukur. Tak layak kamu bersedih, mengingat banyak doa baik terlantun untukmu. Mereka yang telah meluangkan waktunya untuk mengucapkan selamat, dan mendoakanmu… sungguh, itu adalah kado terindah dibandingkan materi apa pun. Sebab, mereka memberikan dua hal yang berharga di hidup mereka, yakni WAKTU dan DOA. Bila kamu mendapat hadiah yang lain, itu hanya bonus. Bersyukurlah, Meta… tak usah banyak berharap pada makhluk, sebab harapan pada makhluk adalah akar kekecewaam yang begitu dalam, nantinya. Kembali pada Allah, kekasih sejatimu.

Bolehlah pikiranmu melangit, tapi tetapkan hatimu membumi.

Selamat berbahagia, Sayang…


With love,
Yourself





















Ucapan pertama & tertulus dari kesayangan tha - part 1

Ucapan pertama & tertulus dari kesayangan tha - part 2

No comments:

Post a Comment

Text Widget