Pages

26 February, 2010

riak pikiran

Bismillahirrahmannirrahiim

Sebuah tulisan pengabar cerita bahagia sangat dinanti. Mungkin karena itulah fitrah manusia, yang selalu mendamba kebahagiaan dan kesenangan selamanya. Namun tak bisa dipungkiri, selalu ada pengorbanan di baliknya. Ironi selalu beriring dalam sukses. Tak ada yang sejati selainNya,, mungkin. Sementara jariku mengetik kata, di belahan bumi lain pada satu waktu yang sama, ribuan orang mengkhawatirkan hari esok. Bersyukur detak jantung masih berima saat ini. Atau mungkin mereka yang telah lelah dengan semua keadaan yang ada, menantikan saat pembebasan, kematian. Mungkin juga, kepercayaan di antara mereka telah memudar, menguap layaknya aroma alcohol. Kelaparan, ketakutan, penindasan, pelecehan mereka alami. Dan itu terjadi untuk sebuah keyakinan yang mereka anut.

Sementara mungkin sebagian dari kita mengeluhkan berbagai pekerjaan yang memusingkan, makanan yang tidak enak, uang yang dirasa selalu kurang untuk memenuhi kebutuhan dan sebagainya. Di belahan bumi lain, jeritan anak, lolongan ayah, tangisan seorang ibu memikirkan kesanggupan bertahan hanya untuk hari ini, bahkan detik ini. Mereka tidak meminta yang muluk. Kemerdekaan itu absurd, mungkin.

Tersenyumlah, jalani hidupmu dengan baik. Doakan mereka di tiap ibadahmu.Karena mereka sangat berharap pada doaku,doamu,doa kita melebihi bantuan yang datang sesekali. Mungkin itu cara kita menghibur mereka, memastikan masih ada belahan bumi lain yang hidup sebagaimana mimpi mereka. Mimpi yang mereka rasa belum terpeluk olehNya.

Laa yukallfullahu nafsan illa wus’aha. Ya,,Dia tidak akan memberikan cobaan melebihi tingkat kesanggupan hambaNya. Mungkin kalian adalah lasKar terhebatnya, yang dinilai sanggup menghadapi semua cobaan itu. Tidak seperti aku, kami yang senantiasa mudah mengeluh terhadap keadaan yang ada.

Pemikiran tentang Palestina, Afghanistan dan Negara lain yang tertindas.


21 February 2010
6.14 PM

No comments:

Post a Comment

Text Widget