Pages

06 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus pohon pemanggil


Judul: Creepy Case Club - Kasus pohon pemanggil
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+191 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024815158

Jangan menjawab saat ada suara memanggilmu di waktu maghrib!
Jangan berkeliaran di waktu maghrib!

Begitulah yang dipercaya warga Desa Weningsari, Bogor, tempat ayah Vedi (Safran) tinggal. Maka, selepas maghrib jalanan pun sepi. Rumah-rumah tertutup. Apalagi semenjak hilangnya Gili, anak Bu Fitri 3 bulan lalu, persis waktu maghrib di dekat pohon besar samping rumah ayah Vedi. Hal itu pula yang menjadikan Vedi, Namira, dan Jani ditatap tak bersahabat oleh warga sekitar saat liburan di sana.

Awalnya mereka acuh saja, hingga suatu malam Vedi mendengar namanya dipanggil oleh pohon besar itu dan ada bayangan yang berdiri di kamarnya. Mereka pun mencaritahu siapakah orang yang berdiri dan memanggil Vedi malam²? Tak disangka, dari pertanyaan itu berkaitan dengan kasus hilangnya Gili. Di tengah pencarian, Vedi pun menghilang, persis seperti Gili!

Namira dan Jani harus berusaha keras memecahkan kode yang tertinggal di pohon besar itu. Apa yang terjadi pada Vedi? Bisakah Vedi kembali?

Isu yang diangkat kali ini menarik. Isu lingkungan tentang pohon sebagai makhluk hidup yang bisa berkomunikasi dengan wood wide web mereka. Bila kalian sudah menonton film avatar (yang biru²) pasti kalian memahami cepat cerita di buku ini. Ilmu barunya bagi saya berupa rasi bintang dan hieroglif. Salut sama penulis yang sering memberikan wawasan baru bagi pembacanya. Meski tetap ada creepy nya, sebab ditempeli dengan takhayul khas indonesia.

Hanya satu kekurangannya, disebabkan font berkait yang dipakai. Di gramedigi, series keempat ini membuat saya lebih lelah dalam membacanya sebab jenis fontnya jadi terlalu rapat dan seperti nyambung.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasuspohonpemanggil #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

No comments:

Post a Comment