Judul: Ganjil genap
Penulis: Almira Bastari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 344 hlm, 20 cm, cetakan ketiga Maret 2020 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020638010
Bagaimana rasanya menjadi single setelah menjalani hubungan 13 tahun? Belum lagi jika kamu wanita di Indonesia yang tahun depan berusia 30? Masih kurang? Ditambah adikmu akan menikah 6 bulan lagi? Can you see it?
Itulah campur aduknya perasaan Gala saat diputuskan oleh pacarnya, Bara. Setelah pacaran 13 tahun dari SMA. Tak pernah ia sangka akan berakhir begitu saja hanya karena kata TIDAK COCOK. Dengan dukungan sahabatnya yang sedikit; Nandi teman dari kecil dan bekerja sekantor namun beda agama, Sidney yang sudah berumahtangga, dan Detira anggota kerajaan di Malaysia, Gala berusaha membuka hati dan mencoba beragam cara agar mendapat calon suami sebelum usianya genap 30 tahun.
Di antara macam cara dari biro jodoh, aplikasi tinder, dikenalin teman, ketemu pangeran malaysia, sampai dipesankan dukun sama Papa, part paling ngakak dan memorable buat saya adalah saat Gala mau ditilang perkara ganjil genap dan dia malah meluapkan emosinya ke polisi. Itu kayak stress tapi beneran dapat emosnya sih sebagai wanita usia 29 di Indonesia. Saya ngakak tapi sedih juga, empati sama perasaan Gala. Segalanya salah ada di dia. Duh!
Ini novel kedua penulis yang saya baca, dan gaya penulisannya sungguh bikin candu. Sampai saya antre juga novel berikutnya di ipusnas (wedding marathon melbourne). Gaya tulisannya mirip ika natassa, namun lebih sopan dan ingat Allah dikit hehe. Sayangnya ending di novel ini ngambang gitu aja, makanya saya kasih 4 bintang. Di satu sisi, ya memang ending kayak gitu lumrah. Gak semua happily ever after. Namun di satu sisi, tetap saja berharap happy ending. Atau bisa jadi dibuat sekuel antara Gala dan Aiman, kayak twivortiare Ika Natassa.
Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #ganjilgenap #almirabastari #metropop
No comments:
Post a Comment