Pages

12 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus hantu panggung


Judul: Creepy Case Club - Kasus hantu panggung
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: vii+197 hlm, 13x19.5 cm, cetakan pertama November 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786231341211

Setiap urusan yang belum selesai, selalu berakhir tidak baik. (H. 133)

Namira, Jani, dan Vedi telah lulus kelas 6 SD Baruna Vidya. Untuk merayakan kelulusan itu, sekolah mereka mengadakan pementasan di gedung baru. Semua murid terlibat. Tentu saja Jani menjadi yang paling sibuk seperti biasanya. Ia menjadi pengisi acara sebagai penari dengan Zahra, Keket, dan Chyntia. Namun, Dhana sebagai teknisi belakang panggung melihat hal aneh saat kelompok Tari Jani menari. Ia melihat ada 5 pasang kaki menari dan selendang merah terayun. Saat ia memastikan penglihatannya, ternyata ada sepasang kaki tambahan, tanpa badan!

Saat Dhana menceritakan pada CCC, mereka pun menyelidiki kasus ini sebagai hantu panggung. Mencari pola berulang sebagai bentuk komunikasi dari hantu itu. Vedi melihat langsung sang hantu saat merekam, Jani mengalami hal ganjil di ruang properti, Namira menemukan cara berkomunikasi melalui ghost light. Ternyata, hantu itu ingin mengumpulkan teman-teman masa kecilnya. Di antara temannya itu adalah Mamanya Jani dan Dhana.

Ini adalah seri keenam CCC dengan alur progresif tokoh-tokohnya tanpa melupakan kasus-kasus sebelumnya. Kali ini penulis membuka wawasan terkait seni pertunjukan dan dunia mistis yang melingkupinya, seperti asal usul ghost light. Sayangnya, di buku ini Vedi akan pindah ke Bali. Hingga perpisahan 3 sahabat menjadi tanda berakhirnya cerita CCC. Agak sedih bagi pembaca yang menantikan seri selanjutnya. Apakah benar, serial ini akan berhenti atau berganti tokoh tambahan seperti Dhana?

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasushantupanggung #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

08 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus jendela siluman


Judul: Creepy Case Club - Kasus jendela siluman
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+190 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024818074

Sebab sekolah ditutup untuk renovasi, maka 3 sekawan (Namira, Jani, dan Vedi) belajar di rumah dan memasuki kelas online via zoom. Namun, ada beberapa keanehan saat di kelas. Ada satu jendela yang online dengan nama salah satu murid yang terkonfirmasi sakit. Juga saat dihitung jumlah siswa, ada satu jendela kosong yang bertuliskan ~.

Awalnya mereka hanya mengira itu penyusup atau eror di jaringan internet. Namun, beberapa kejadian janggal yang mengikuti setelahnya membuat 3 sekawan memiliki hipotesis bahwa ada hantu yang sedang berupaya berkomunikasi dengan mereka lewat jaringan internet. Sayangnya, petunjuk yang ditinggalkan begitu sedikit dan kemungkinan terlalu luas. Hingga mereka perlu melibatkan kawan mereka yang jago game, demi menemukan hantu tersebut.

Ide cerita di seri keempat ini bagi saya masih kurang tajam di awalan. Dasar penentuan kasus untuk masuk ke kategori hantu, sebab terlalu berlebihan reaksi Namira untuk menyelidiki. Saya coba tempatkan sudut pandang anak seusianya, sepertinya bakal terlewat dan gak berpikir sejauh itu, sih.

Tapi sisanya saya suka deskripsi dan ilmu baru tentang Hitomi Fujiko dan rumah kosong di game. Kodenya juga cukup seru jadi petunjuk. Apalagi kali ini kisahnya tidak tentang murid saja, tetapi juga salah satu guru.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasusjendelasiluman #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

06 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus pohon pemanggil


Judul: Creepy Case Club - Kasus pohon pemanggil
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+191 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024815158

Jangan menjawab saat ada suara memanggilmu di waktu maghrib!
Jangan berkeliaran di waktu maghrib!

Begitulah yang dipercaya warga Desa Weningsari, Bogor, tempat ayah Vedi (Safran) tinggal. Maka, selepas maghrib jalanan pun sepi. Rumah-rumah tertutup. Apalagi semenjak hilangnya Gili, anak Bu Fitri 3 bulan lalu, persis waktu maghrib di dekat pohon besar samping rumah ayah Vedi. Hal itu pula yang menjadikan Vedi, Namira, dan Jani ditatap tak bersahabat oleh warga sekitar saat liburan di sana.

Awalnya mereka acuh saja, hingga suatu malam Vedi mendengar namanya dipanggil oleh pohon besar itu dan ada bayangan yang berdiri di kamarnya. Mereka pun mencaritahu siapakah orang yang berdiri dan memanggil Vedi malam²? Tak disangka, dari pertanyaan itu berkaitan dengan kasus hilangnya Gili. Di tengah pencarian, Vedi pun menghilang, persis seperti Gili!

Namira dan Jani harus berusaha keras memecahkan kode yang tertinggal di pohon besar itu. Apa yang terjadi pada Vedi? Bisakah Vedi kembali?

Isu yang diangkat kali ini menarik. Isu lingkungan tentang pohon sebagai makhluk hidup yang bisa berkomunikasi dengan wood wide web mereka. Bila kalian sudah menonton film avatar (yang biru²) pasti kalian memahami cepat cerita di buku ini. Ilmu barunya bagi saya berupa rasi bintang dan hieroglif. Salut sama penulis yang sering memberikan wawasan baru bagi pembacanya. Meski tetap ada creepy nya, sebab ditempeli dengan takhayul khas indonesia.

Hanya satu kekurangannya, disebabkan font berkait yang dipakai. Di gramedigi, series keempat ini membuat saya lebih lelah dalam membacanya sebab jenis fontnya jadi terlalu rapat dan seperti nyambung.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasuspohonpemanggil #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

04 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus kutukan congklak

Judul: Creepy Case Club - Kasus kutukan congklak
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+206 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024811846

Semenjak memainkan congklak di Museum Nusantara, Jani tertimpa sial tak habis-habis. Hingga ia mencatat ragam kejadian aneh yang dialaminya. Ia pun meminta bantuan pada Namira dan Vedi untuk mencaritahu apakah ini ulah hantu atau sejenisnya. Vedi yang logis pun mencaritahu info detail congklak yang tak biasa itu. Hingga ia menemukan data dan menelusurinya bersama yang lain.

Ternyata itu bukan congklak biasa. Ada legenda kutukan congklak Astapura yang membawa mereka berbincang dengan Pak Mamat asal Belgia. Terkuaklah kisah kerajaan Astapura yang hilang tak bersisa dan kisah menyedihkan tentang kedua pangeran kembar. Ditambah penglihatan Parva saat video call, semakin menguatkan kisah kutukan. Namun, satu hal yang mereka yakini tentang hantu: bahwa jika hantu muncul, tandanya ada hal yang ingin dikomunikasikan dan itulah yang mereka cari tahu.

Seri ketiga CCC ini saya apresiasi sempurna sebab amat menarik penelusurannya. Membuat saya jadi tertarik dengan sejarah kerajaan yang hilang di dunia, hingga tak sempat diabadikan di negaranya sendiri. Lalu mengajak belajar membaca aksara Jawa hanacaraka, dan tentunya isu permainan tradisional yang makin tergeser dunia digital. Hingga diibaratkan di bab pertama, anak² yang asyik memegang gawai ibarat zombie.

Alurnya terasa smooth dan paling saya sukai legenda kedua pangeran. Menyedihkan tapi membuat merinding juga. Analisis 3 sahabat juga keren dalam mempelajari psikologi pangeran dan tukang tenung yang dasarnya baik. Hiburan banget sih, baca series CCC ini.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasuskutukancongklak #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

03 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus si anak indigo


Judul: Creepy Case Club - Kasus si anak indigo
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: vi+185 hlm, 13x19 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024810085

Ada anak baru di sekolah Namira, Jani, dan Vedi. Namanya Parva. Sedari awal ia masuk, gelagatnya begitu aneh untuk anak seusianya. Hingga suatu kejadian di kelas membuat 3 sahabat itu menyadari bahwa teman baru mereka merupakan anak indigo. Parva bisa melihat hal-hal yang kasat mata. Namun ada 1 kasus yang menyangkut pribadi Parva, yakni terkait hantu Mamanya.

Berbekal pengalaman hantu Soleram (buku 1), 3 sahabat mencoba membantu Parva. Mereka pun mengalami kejadian mistis. Namira melihat sosok mirip Bunda di halaman belakang rumahnya malam-malam. Vedi melihat tabletnya bergerak mencari informasi sendiri tentang anak indigo yang depresi hingga bunuh diri. Jani melihat tulisan HL... P... di kaca saat ia membasuh muka menjelang tidur. Saat mereka bertemu dan menyatukan kejadian yang dialami, mereka menyadari bahwa itu semua adalah petunjuk!

Ini seri kedua CCC dan saya masih menikmatinya, meski ini bacaan untuk anak usia 8-12 tahun. Menarik meski agak menyeramkan. Gaya tulisannya seru. Saya pun baru tahu asal muasal sebutan anak indigo yang ternyata dilihat dari warna auranya.

Hanya saja saya apresiasi tidak sempurna sebab tidak setuju dengan konsep hantunya sih hehe. Asyik buat hiburan saja.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasussianakindigo #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

01 May, 2024

[Review buku] Unspoken words


Judul: Unspoken words
Penulis: Alicia Lidwina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 312 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2018 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020379173

Bila kamu diberi kesempatan bertemu dengan seseorang yang sangat ingin kamu temui namun telah tiada di alam mimpi, apa yang akan kamu katakan?

Bunda yang sudah meninggal 7 tahun lalu, tiba-tiba hadir dalam mimpi Kemuning. Berturut-turut dan begitu jelas hingga saat bangun dari tidurnya Kemuning merasa begitu nyata. Apa yang ingin disampaikan Bunda? Mengapa baru sekarang? Apa yang harus Kemuning lakukan? Ia menceritakan hal itu pada Samudra, suaminya, yang sabar dan menemaninya melakukan banyak hal yang tak biasa akibat mimpi-mimpi itu.

Dengan alur maju mundur, gaya penulis mengupas tiap fase hidup Kemuning dan Bunda sedari TK hingga dewasa. Diiringi kutipan percakapan yang menyertainya di beberapa bab. Novel dengan konflik sederhana tentang perjuangan ibu single parent membesarkan anaknya dan merenggangnya hubungan ibu dan anak saat remaja. Dua orang yang dulu begitu dekat, bahkan satu tarikan nafas, kini berjarak bagai bumi dan langit. Tinggal bersama, namun tidak hidup bersama. Komunikasi yang mendingin.

Ini novel ketiga karya penulis yang saya baca dan membuat saya kaget ternyata bisa juga penulis bercerita dengan latar Indonesia. Namun memang tidak semenarik saat mendeskripsikan Jepang. Alurnya pun terasa begitu lambat dan kurang tajam konflik batin yang saya rasakan. 

Meski begitu, buku ini membuat saya berefleksi tentang hubungan dengan ibu dan bagaimana peran ibu di saat saya menjalaninya sekarang. Berharap anak² saya kelak bisa tetap dekat, sebagaimana saya memaksakan dekat secara hati dan jarak pada ibu saya saat ini.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #unspokenwords #alicialidwina #fiksi #metamorfillah

28 April, 2024

[Review buku] Penaka


Judul: Penaka
Penulis: Altami N. D. 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 216 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2022 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020664118

Bagaimana bila kamu diberikan kesempatan melihat dari banyak sudut pandang sebelum memutuskan sesuatu?

Itulah yang terjadi pada Sofia saat dirinya memutuskan bercerai dari Laksana. Kesal melihat suaminya kecanduan game online dan jarang membantunya mengasuh Raisa dan pekerjaan domestik, merasa berjuang sendiri dalam pernikahan dan mengalami kemunduran dibanding teman, saudara, dan kenalan lainnya membuat Sofia tak tahan lagi.

Namun, hal tak terduga terjadi kemudian. Esok harinya Sofia berubah menjadi botol minum suaminya! Ia mengikuti kegiatan suaminya berangkat hingga pulang ngantor. Didapatinya banyak kesulitan pekerjaan yang tak disampaikan suaminya. Ia pikir ini hanya mimpi dan esok akan kembali ke tubuhnya semula. Tapi ternyata tidak. Ia mengalami perubahan menjadi kucing, burung, Jena, Josie, dan lainnya. Ia bisa melihat dampak keputusannya untuk bercerai bagi anaknya kelak di masa remaja, hingga masa tuanya. Ia juga menemukan bahwa rumah tangga influencer yang tampak sempurna ternyata menyimpan banyak kekurangan.

Sepanjang cerita, twist juga hadir sebab suaminya pun berubah menjadi beberapa benda, hewan, dan orang. Kesulitan berkomunikasi saat wujud keduanya berbeda membuat mereka menyadari betapa banyak waktu tak dimanfaatkan dengan baik.

Novel ini saya dapatkan dari rekomendasi di internet. Tidak saya sangka ceritanya seru dan berbau fantasi tapi isunya relate banget dengan kehidupan pernikahan dan parenting. Saya membayangkan novel ini dijadikan film pasti seru. Judul penaka sendiri membuat saya mencari tahu apa artinya di KBBI. Ternyata penaka artinya seolah-olah atau seperti. Recommended untuk dibaca bagi yang baru punya anak atau pernikahannya masih 5 tahun pertama.

Nyatanya tidak. Setelah itu aku hamil dan melahirkan Raisa. Ka­mi tidak pernah membahas soal toko kue lagi. Jangankan mengurus toko kue, mengurus diri sendiri aja aku pontang-panting. Impianku pun terlupakan, berdebu entah di mana. Aku tahu ini pilihanku dan kon­sekuensinya. Tapi, nyatanya ini bukan hal yang mudah aku lalui se­orang diri. Saat rencana-rencana tinggal wacana, ternyata rela tidak se­mudah yang diucapkan. (H. 20)

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #penaka #altami #fiksi #metamorfillah #rumahtangga

26 April, 2024

[Review buku] Polaris musim dingin


Judul: Polaris di musim dingin
Penulis: Alicia Lidwina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 416 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2020 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020635231

Setelah 8 tahun menghilang, Akari menerima 5 surat dari Sensei disertai tiket-tiket Shinkansen atas namanya menuju Kagoshima (selatan Jepang). Upaya mengetahui jawaban atas segala pertanyaan yang ada di benaknya membuat Akari memutuskan untuk melakukan perjalanan sesuai tiket tersebut. Ditemani Kyouhei, perjalanan dari Otaru (Utara Jepang) itu membuka banyak kenangan lama mereka bersama dengan Sensei. Sekaligus mengingatkan lagi persahabatan Akari, Kyouhei, Ryuji, dan Misaki. Bagaimana pertemuan mereka, yang kebanyakan sedang di titik terendah hidup, menerima uluran tangan Sensei yang menenangkan, hingga menemukan mimpi yang menjadi alasan mereka melanjutkan hidup.

Ini adalah karya keempat penulis, namun buku kedua yang saya baca setelah novel berjudul 3. Masih dengan suasana Jepang yang detail, membuat kita menyangka ini adalah karya asli penulis Jepang, padahal asli Indonesia. Ditambah perjalanan dengan kereta di musim dingin, makin menguatkan rasa sendu yang mewarnai sebagian besar cerita. Namun rasa hangat akan persahabatan dan kekeluargaan terasa dengan baik. Hingga kehilangan akan polaris musim dingin mereka pun menyesakkan saya sebagai pembaca.

Dengan alur maju mundur ditambah deskripsi gestur Akari dan Kyouhei membuat romantis, manis, getir. Untungnya happy ending. Makanya saya berikan apresiasi sempurna. Sebab buku ini memang asyik untuk memaknai perjalanan, menemukan diri sendiri, dan pulang pada hati yang membuat kita nyaman. Sekali membaca, rasanya tak ingin berhenti sebelum tamat. Tidak seperti buku sebelumnya yang berisi banyak kekelaman, di sini ada senyum dan harapan juga. Membuat saya ingin membaca karya penulis selanjutnya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #polarismusimdingin #alicialidwina #fiksi #metamorfillah #youngadult

25 April, 2024

[Review buku] Loversation

Judul: Loversation
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 457 hlm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786230413131

Berkisah tentang Dirga & Theala, dari series 5 sekawan (Glendy, Dirga, Ardan, Dion, & Trian). Dirga yg tampan, bersinar, supel, mudah disukai & gonta-ganti pacar. Theala yg pendiam, tangguh, & senang menyendiri. Bila tak mengenal mereka, terlalu sulit melihat persamaannya. Padahal keduanya menyimpan luka pada sebuah sosok: ayah. Dirga yg mencoba bunuh diri sebab selalu merasa gagal bagi ayahnya, mendapatkan luka fisik & batin akibat kekerasan sang ayah hingga trauma pada payung. Sementara Theala, trauma akan pernikahan & tidak bisa membangun hubungan sebab kecewa pada ayahnya yg berselingkuh & meninggalkan keluarga saat dia masih kecil.

Mereka bertemu tanpa sengaja di rooftop kampus. Berbagi luka & cerita dengan cara tak biasa. Rentang waktu 9 tahun (2013-2022) tidak melunturkan rasa, malah semakin menegaskan bahwa keduanya saling butuh. Orang baik & kriteria impian seperti Pradhika & Kinan pun tak mampu melengkapi mereka.

Isu suicide pada laki-laki salah satu hal yg diangkat di buku ini, juga peran ayah dalam pengasuhan. Ada yg memilih berdamai seperti Rama & Kinan, tapi ada yg mendendam bahkan hingga kematian menjemput sang ayah, ia menjadi yg paling kehilangan.

Secara ending kisah mereka, saya sudah tahu sebab dispill di buku Game Over (kisah Glendy-Jeara) yg menyatakan Dirga masih saja sendiri ketika Dion-Milly menikah & anak Glendy sudah berusia 3 tahun. Namun, mendalami karakter Dirga-Theala di buku ini membuat saya lebih memahami betapa trauma masa kecil yg belum selesai bisa berdampak besar bagi masa depan seseorang. Meski endingnya ngambang, tapi memang cocok dengan keduanya. Walau sebagai pembaca pasti berharapnya happy ending lah yaa.

Suka dengan kekuatan konflik batin yg dideskripsikan sangat baik oleh penulis. Meski terasa lama, panjang & seakan berulang kembali polanya, namun begitulah proses berdamai & move on dari hal pahit dalam hidup. Konsekuensinya pun logis. Meski bikin gemas sama kedua tokoh utama.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #loversation #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

19 April, 2024

[Review buku] Kasus nyanyian berhantu


Judul: Creepy Case Club: Kasus nyanyian berhantu
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: v+169 hlm, cetakan ketiga November 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024810061

Pernahkah kalian mencari tahu kisah nyata di balik lagu anak-anak?

Banyak lagu nursery rhyme yang nadanya riang ternyata menyimpan rahasia kelam dan berdarah. Sama seperti lagu Soleram dalam kisah ini. Awalnya Namira tidak percaya bahwa lagu Soleram jika dinyanyikan sendiri bisa memanggil hantu. Namun, ia tertantang oleh ucapan Dhana dan penasaran akan yang namanya hantu.

Sejak ia melakukannya, ada banyak hal aneh yang menimpanya. Buku catatannya robek di beberapa tempat dan tersusun beberapa kata darinya. Lalu suka ada genangan air dan bayangan hitam menyerupai anak perempuan. Bersama Jani dan Vedi, kawan barunya di Jakarta, ia berusaha memecahkan teka-teki yang ingin disampaikan hantu Soleram. Hingga perasaan marah kepada Bapak sebab pindah ke Jakarta serta rasa kesepiannya hilang. Ia malah menemukan beragam fakta menarik mengenai sekolah barunya.

Buku ini memang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 8 tahun ke atas. Namun, bagi saya yang dewasa cukup seru juga. Gaya bahasa penulis sederhana dan menarik. Ditambah info-info mengenai aneka lagu anak membuat saya terkejut juga. Meski di bagian berhantunya tetap kurang bisa saya terima. Sebab terlalu banyak 'kebetulan' dan mudah sekali dipecahkan. Tapi untuk anak-anak pasti seru sih.

Endingnya mengingatkan saya pada sebuah film horor, tapi lupa apa judulnya. Dan bikin nagih sih, pengin baca buku lanjutannya lagi. Memantik kenangan masa kecil seperti saat baca petualangan lima sekawan atau goosebump.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kasusnyanyianberhantu #rizaliwan #fiksi #metamorfillah #creepycaseclub

18 April, 2024

[Review buku] Lukacita


Judul: Lukacita
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra 
Dimensi: 448 hlm, cetakan pertama 2022 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786230406935

Bagaimana bila mimpi yang kauperjuangkan seumur hidupmu malah membuatmu tersakiti?

Mengangkat tema mimpi dan luka, novel ini mengisahkan Javier seorang pendiri perusahaan kreatif bernama Pengantara dengan kelemahan akibat kecelakaannya: buta warna. Hingga ia harus merelakan perusahaan impiannya itu diakuisisi oleh keluarganya, Nota Group. Juga Utara, atlet catur yang bertahan 14 tahun dengan disleksianya, namun memilih undur diri sebab intrik tak jujur yang dilakukan orangtuanya dan rasa bersalah akibat kematian temannya.

Mereka bertemu di Pengantara, tempat di mana setiap orang punya masa lalu, terbuang memiliki mimpi dan harapan akan masa depan. Ada Bang Jul yang difitnah korupsi, Lando yang dipenjara karena mukul, Aslan mantan pemakai narkoba yang hampir OD, dan Rumi yang normal tapi loyal sama Pengantara.

Dengan sudut pandang Javier dan Tara terlukiskan bagaimana cara menghadapi trauma mereka, lapis demi lapis masa lalu dan kekhawatiran menghadapi masa depan. Hingga keduanya berdamai, menyelesaikan diri sendiri, dan berani membangun hubungan. Meski kelak akan menyakiti, tapi mereka tahu akan menyerah atau bertahan. Bahwa semua adalah tanggung jawab masing-masing mewujudkan kebahagiaan.

Manis. Ditambah foto hitam putih dan sedikit quote di pergantian bab. Seakan menegaskan dunia hitam putihnya Javier. Namun, di tengah hingga ke ending, rasanya seperti menggantung. Perubahan sikap Javier dan Tara membuat konflik kurang menarik. Juga tentang Enzo dan keluarga Javier, buat saya kurang dapat feelnya. 

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #lukacita #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

17 April, 2024

[Review buku] The Ink Black Heart


Judul: The Ink Black Heart
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia pustaka utama 
Dimensi: 1072 hlm, 23 cm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020671741

Ini rekor #buku tertebal yang saya baca secara digital. Mencoba di platform berbayar gramedia digital, dengan paket premium fiksi senilai 55 ribu. Kasus keenam biro #detektif Strike-Elacot.

Diawali kedatangan Edie Ledwell, creator animasi The Ink Black Heart (TIBH) menemui Robin untuk meminta penyelidikan siapakah Anomie (akun anonim pembuat game TIBH yang berawal dari fandom). Sebab 4 tahun ia dirundung secara daring dan ada banyak informasi pribadi yang diketahui Anomie. Namun keterbatasan personil dan bukan bidang biro dalam hal teknologi, maka kasus itu ditolak.

Tak lama, dikabarkan Edie mati karena ditikam sementara ko-kreator TIBH lainnya, Josh, kritis. Ancaman Anomie kian nyata. #Game bukan lagi sekadar permainan, melainkan puncak kekuasaan #Anomie dan fandomnya. Siapa yang tidak setuju, akan disingkirkan.

Dengan banyak isu seperti politik, perundungan daring, jejak digital, pedofilia, LGBT, kekerasan, disabilitas, hingga layer per layer akun di daring, #novel setebal ini tidak membosankan. Saya menikmati #membaca percakapan ala chat di game jalur moderator dan japri. Menebak siapa tiap individu di baliknya. Apa motif dari tiap tindakan? Serunya mengupas jejak digital hingga bisa menelusuri siapa di baliknya dalam kehidupan nyata. Kayak terlibat mengamati gitu.

Bahkan plot twist dan endingnya tidak tertebak bagi saya. Ditambah hubungan Strike dan Robin yang menggemaskan dengan maju mundur, denial, dan akhirnya gantung lagi.

Hanya saja, endingnya terasa antiklimaks dan balik ke konflik batin Strike. Saya membayangkan buku ketujuhnya kelak akankah jauh lebih tebal dan detail lagi? Agak bosan dengan perkembangan hubungan Strike-Robin. 

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #theinkblackheart #robertgalbraith #fiksi #metamorfillah #cormoranstrike 

09 April, 2024

[Review buku] Medium rare mom


Judul: Medium Rare Mom
Penulis: Mel Bakara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 314 hlm, cetakan pertama 2021 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786230029271

Ibu dari seseorang.
Seperti ibu biasa lainnya hanya lebih menarik.

Ya seperti itulah kisah ibu yang dituangkan dalam buku ini. Dari awal pernikahannya, kepayahan hamil, kegagalan performa di kantor semenjak jadi ibu yang berujung resign, lalu kesulitan mencari pengasuh, idealisme mimpi yang kandas sebab ditipu, hingga kepayahan hamil kedua, berujung konflik dengan suami yang rasanya tak pernah mengerti diri, diakhiri dengan kembali pada Tuhan dan berdamai. Memaafkan.

Bedanya, cara menyajikan dengan khas orang seberang dan kelakuan absurd suami istri ini yang menarik. Hampir di banyak hal, saya agree terus. Ternyata mau ekonomi bawah, menengah, atas, permasalahan tiap emak mirip. Kalau hatinya rungsing, ya rungsinglah hidup satu rumah. That's why kalau mau surga dunia, ya bikin bidadarinya betah dulu di rumah hehe.

Sayangnya, saya cukup terganggu dengan alur berpikir penulis. Awalnya bagi saya kurang smooth untuk pengenalan tokoh. Fokus banget sama suaminya. Sampai kadang saya lupa ini bahas siapa sih? Nama tokoh utama sama anaknya gak membekas. Lalu terkait masa lalu suaminya juga, terasa kurang penting untuk diceritakan. Seperti untuk menambah tebal halaman saja. Konfliknya juga kurang detail menggambarkan gejolak batinnya hingga responnya begitu. Ya, sebab akibatnya masih kurang pas. Itulah mengapa saya beri rating tak sempurna.

Namun, tetap saja buku ini menghibur. Apalagi buat pembaca emak rumah tangguh yang seringkali bete dengan kelakuan ajaib penghuni rumah atau punya mimpi belum tercapai. Semua tergambarkan dengan lucu dan seakan mewakili. Bikin ketawa-ketawa sih gaya bahasanya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mediumraremom #melbakara #fiksi #metamorfillah

06 April, 2024

[Review buku] Indahnya ramadan bersama buah hati


Judul: Indahnya ramadan bersama buah hati
Penulis: Abu Salma Muhammad
Penerbit: Anak Teladan Digital Publishing
Dimensi: 53 hlm, cetakan pertama 2022, (free ebook)
ISBN: -

Bagaimana cara mendidik anak berpuasa sesuai usia?

Itulah garis besar yang ingin disampaikan penulis dalam buku ini. Agar ramadan terasa indah bersama sang buah hati. Diawali dengan pengantar yang mengingatkan orangtua bahwa anak tercipta dalam bentuk paling baik, fitrah dan hanif sehingga mudah menerima Islam, tabiat aslinya pembelajar dan memiliki fase-fase (marhalah) dalam tiap perkembangan. Lalu fase itu dijabarkan sesuai usia dan apa perlakuan yang tepat di tiap fase. Terakhir membahas tips berpuasa sesuai usia dan fase perkembangannya.

Meski tipis bukunya, isi ilmunya tebal. Amat praktis dan aplikatif untuk para orangtua. Diwakafkan pula secara gratis oleh penulis dan tidak untuk diperjualbelikan. 

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #indahnyaramadanbersamabuahhati #abunyasalma #nonfiksi #metamorfillah

05 April, 2024

[Review buku] Serangkai


Judul: Serangkai
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana sastra
Dimensi: 404 hlm, cetakan pertama 2021, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786230402876

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk berduka? Apakah ada batas waktu untuk kehilangan?

Begitulah yang terjadi pada Divas dan keluarganya. Sepuluh tahun berlalu sejak kematian Zacchio, ayahnya tetap memakai sepatu pantofel yang tak layak, ibunya tetap membuat keripuk balado kesukaan Kio, dan Divas selalu menyisihkan waktu di pukul 6 sore dengan mendengar lagu Kasih Tak Sampai - Padi dari ipod lama dan tidur di lantai seperti yang dilakukan Kio dulu. Mereka berduka dengan cara mereka masing-masing.

Deverra pun berduka setelah 4 tahun ditinggalkan Claire, pacarnya yang selingkuh dan akan menikah. Rasa bersalah memenjaranya dan membuatnya selalu menjadi yes man yang seakan bahagia padahal jiwanya meronta.

Mereka berdua bertemu dan saling membersamai meski belum menyembuhkan.

Dengan 2 PoV utama dari Deverra dan Divas, ditambah 3 PoV pendukung dari Zacchio, ayahnya, Bhima dan ibunya, Nia, kita diajak menyelami rasa berduka tiap tokoh. Alur maju mundur memperkuat jalinan cerita. Namun bagi saya, terlalu lama dan banyak berkelindan yang terasa terlalu sering diulang. Secara konflik pun tidak begitu tajam dan banyak twist. Namun menariknya, tiap tokoh yang disebut ternyata punya hubungan dengan tokoh-tokoh lain dalam buku penulis lainnya.

Contohnya, nama Nota di #buku ini sama dengan nama keluarga Dhirga di #novel "game over" yang saya baca sebelumnya. Lalu nama "Claire" pun ada bukunya tersendiri. Hingga membuat saya penasaran ingin membaca kisah tiap tokoh tersebut di buku berbeda. Ini adalah buku kedua karya penulis yang saya baca di ipusnas.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #serangkai #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

03 April, 2024

[Review buku] Game over


Judul: Game over
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Dimensi: 290 hlm, cetakan pertama 2020, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786232167735

Awal antre #buku ini, sebab baca ulasan rekomendasi nama penulisnya di google. Semacam #novel metropop, tapi lebih light. Saat baca tuh expect nothing, cuma menikmati. Dan memang secara alur, dengan PoV Glendy (cowok) dan Jeara (cewek) secara bergantian rasanya ngalir normal.

Dibuka dengan pertemuan yang mengungkit kenangan lama. Flashback ke 8 tahun lalu saat mereka SMP dan awal mula kedekatan Glendy dan Jeli. Hingga mereka melewati masa SMA di tempat berbeda dan kuliah di kampus yang sama. Saling mengenal keluarga dan mendalami karakter kedua keluarganya. Di sini ada 2 gaya parenting berbeda dengan alasan orangtua masing² yang punya kelebihan dan kekurangan. Tapi pembelajaran juga tentang mempertahankan pernikahan. Terasa gak ada parenting yang the best, hanya yang paling sesuai untuk tiap keluarga itu beda.

Lalu hubungan persahabatan 5 cowok: Glendy, Ardan, Dion, Dirga, dan Trian. Awalnya juga merasa biasa aja, eh pas konflik utama dan keputusan Glendy menghilang, di situ terasa banget persahabatan khas cowoknya dan bikin aku nangis dong! Cara solve problem mereka, obrolannya, hingga 7 tahun kemudian saat definisi sukses mereka berbeda namun tetap saling berhubungan baik. So sweet, bromance! Spill lagi, ternyata nanti ada 4 novel lain berkisah tentang cinta 4 tokoh sahabat lainnya. Jadi buku ini rangkaian dari Loversation. Bikin penasaran sama kisah lainnya.

Dengan kalimat blurbnya yang memikat.
Jeara... Segalanya.
Glendy... Seadanya.
Mereka mencari titik temu.
Suka sih, bahkan bayangin novel ini diadaptasi jadi film. Bakal kayak romance ala drakor tapi ga lebay dan tetap ada sisi lokal Jakartanya.

Cocok dibaca di waktu senggang, gak banyak mikir, gak mau lepas sampai tamat. Cuma gak ngasih sempurna penilaian karena  plot twistnya aja kurang. Tidak banyak kejutan, tapi segalanya manis dan romantis di porsi yang pas.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #gameover #valeriepatkar #fiksi

31 March, 2024

[Review buku] Sketsa mendung


Judul: Sketsa mendung
Penulis: Raditya Dika
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: vi + 226 hlm, 14 x 20 cm, cetakan pertama 2021, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9789797809805

Buku ini merupakan adaptasi visual dari cerpen yang dibuat dan dibacakan oleh raditya dika di youtubenya. Bentuknya seperti komik. Saya mengikuti ceritanya di youtube dan memang bagus. Dibuat novel grafis seperti ini lebih dapat lagi feelnya.

Ada 5 cerita dengan genre yang berbeda. Tetap ada unsur komedi khas penulis. Di antara cerita itu, saya paling suka cerita "Gendong" meski agak horor sebab berkisah seorang ayah yang ingin menggendong anaknya namun sudah tidak bisa sebab ia sudah menjadi hantu. Cerita bergenre horor lainnya adalah "Cium" tentang pesugihan dengan twist ending yang membuat merinding.

Sementara 3 cerpen lainnya termasuk romantis namun sad ending semua. Seperti di "Gerimis" yang berkisah sulitnya move on setelah 5 tahun bersama. Lalu ada "Setahun" tentang ketidakjelasan keberadaan kekasih yang hilang di gunung. Dan kisah "Cuma teman" tentang perasaan sahabat yang berubah jadi cinta dan realistis ditinggalkan sebab orang yang disukai memilih menikah dengan pilihannya.

Tambahannya, di tiap akhir cerita penulis menambahkan proses kreatifnya dalam menulis tiap cerita. Dinamakan sketsa mendung, sebab ditulis dalam masa pandemi. Di mana masa itu seperti mendung gelap yang kita tidak tahu kapan akan berakhir. Penulis berharap mendung segera berhenti berganti cerah kembali.

Cocok dibaca di waktu senggang dan tidak lama. Visualnya menarik. Namun saya beri bintang 4 sebab saat disatukan terasa kurang nyambung karena memang tidak ada benang merah antar tiap cerita. Serta genrenya juga beda sekali. Seperti portofolio penulis saja.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #sketsamendung #radityadika #fiksi #novelgrafis

30 March, 2024

[Review buku] Cerita mamah muda - Me time


Judul: Me time
Penulis: Lea Agustina & 4 kawan lain
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 272 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2018, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020387413

Buku ini ditulis oleh 5 ibu rumah tangga. Berisi 5 cerita tentang ragam usaha me timenya ibu-ibu. Di kisah pertama, tentang kelelahan ibu beranak dua yang menikah muda, merasa tidak memiliki pencapaian karir hingga berandai bagaimana jika ia tidak menikah muda. Dan semua itu terwujud dengan sebuah mesin waktu ke 4 tahun kemudian. Sementara di kisah kedua, penantian 7 tahun akan buah hati, hingga merelakan karir dan mendapatkan seorang anak. Nyatanya bukan bahagia, malah merasa makin lelah dengan kehadiran anaknya sebab idealismenya sendiri.

Di kisah ketiga, ini paling absurd sih bagiku dan meski ada kalimat me time, tapi penggambarannya kurang tajam. Malah terasa seperti tempelan saja, fokusnya lebih ke fantasi tentang nyanyian peti mati. Dan inilah kekurangan buku ini menurutku. Di kisah keempat tentang perjuangan seorang kekasih dari wanita single parent yang berusaha memberikan waktu me time untuknya dengan membiarkan liburan 7 hari dan meninggalkan anaknya dengan kekasih lelakinya. Di cerita ini, aku merasa suudzan terus sih haha. Masak berani amat ibu ninggalin anak ceweknya sama kekasih, tanpa ada orang lain. Tapi ya namanya juga fiksi, ini juga bikin kurang di mataku sih hehe.

Terakhir, kisah ibu muda dengan 2 anak dan suami yang usahanya makin besar sehingga sering ditinggal. Melepaskan kuliah demi menikah, sering diceramahi mamanya sendiri hingga memilih menjauh, dan ternyata kelelahan bertahun-tahun menumpuk jadi sebuah kesalahan yang berdampak memberinya me time 3 hari sendirian: lupa beli tiket untuk dirinya sendiri. Saking dia mengutamakan suami dan anak-anaknya terus, bukan dirinya.

Semua kisah itu cukup mewakili cerita hidup para mama muda dan segala perjuangannya demi me time. Menghibur bagi saya yang juga relate akan beberapa isu yang diangkat.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kenterate #metime #kumpulancerita #parenting

27 March, 2024

[Review buku] Mamomics - curhatan emak-emak dalam komik


Judul: Mamomics - curhatan emak-emak dalam komik
Penulis: Mamomics
Penerbit: Transmedia
Dimensi: 116 hlm, 15 x 23 cm, cetakan pertama 2013, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786022860024

Buku ini ditulis oleh 4 ibu rumah tangga dan 1 orang gadis yang salah pergaulan, tapi suka menggambar. Mereka berteman di facebook dan awalnya membuat sketsa untuk dibagikan di facebook. Hingga kemudian diseriusi menjadi buku.

Isi bukunya tentang tingkah ajaib anak-anak mereka yang relate dengan kehidupan seorang ibu. Ada yang anaknya dua, kembar, tiga, dan empat. Tiap penulis mempunyai gaya gambar yang berbeda. Ada yang lucu kawai, ada yang kayak karikatur di koran, ada pula yang macam richie rich/monica. Semua dikemas dalam warna hitam putih. Bentuknya pun beragam, ada yang komik 4 panel, 2 panel, dll.

Bacaan ringan dan bisa habis sekali duduk karena berupa gambar/komik dan tidak banyak tulisan. Cocok buat hiburan ringan emak-emak yang sulit kali punya waktu baca tenang hehe.

Kekurangannya bagi saya terkait selera gambar aja. Ada yang kurang saya sukai style gambarnya karena kurang cocok untuk menceritakan kelucuan anak. Terkesan seperti serius bagi saya, yaitu yang gaya karikatur. Entah, melihat macam karikatur itu teringatnya ali oncom atau doyok di koran pos kota 😂

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mamomics #curhatemak #komik #parenting

26 March, 2024

[Review buku] Rainbirds


Judul: Rainbirds
Penulis: Clarissa Goenawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 400 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2018, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020379197

Seberapa yakin kita mengenal orang-orang terdekat atau yang kita anggap paling dekat dengan kita?

Itulah yang dirasakan Ren, saat menelusuri hidup kakaknya, Keiko Ishida setelah kematiannya di Desa Akakawa. Mati akibat tikaman di tengah malam saat rintik hujan sebelum akhirnya tidak bernyawa. Rasa penyesalan dan bersalah hinggap di hati Ren, yang ternyata sangat menyayangi Keiko.

Dengan alur maju mundur, penulis mendeskripsikan latar imajiner bernama Desa Akawaka dan kemisteriusannya yang sesuai dengan anonimitas Keiko. Tanpa direncanakan, Ren menerima pekerjaan Keiko sebelumnya sebagai guru bimbel dan pindah ke tempat terakhirnya sebelum meninggal. Meski terasa lambat dan tidak terlalu mengedepankan penyelidikan mengenai pembunuh kakaknya, novel ini tidak menjemukan.

Justru perenungan Ren menguatkan rasa/konflik batin yang dialaminya. Ingatan-ingatan yang muncul serta twist yang tak terduga membuat cerita ini makin dalam. Hanya saja, saya masih bingung bagaimana atau alur merah apa yang membuat Ren menemukan siapa pembunuh kakaknya. Di bagian itu masih kurang tajam dan terasa lompat dari konflik utama. Juga apa alasan keluarga katou sebenarnya? Dan makna rainbirds di judulnya?

Cocok untuk yang suka slow pace, misteri dan karakter kuat. Meski begitu jika sudah membaca, tidak mau lepas hingga tuntas. 

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #rainbirds #clarissagoenawan #fiksi

25 March, 2024

[Review buku] Lemonade Granny

Judul: Lemonade Granny
Penulis: Hyun Irang
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 194 hlm, cetakan pertama 2023, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786230037405

Dapat rekomendasi buku ini dari grup @temanbacaibu dan harus antre cukup lama di ipusnas. Namun setelah menamatkan, worth it sih ngantre selama itu karena memang bagus.

Novel ini berkisah tentang sebuah rumah perawatan bernama Desa Doran yang dibangun untuk para orangtua kaya penderita Demensia. Mereka membayar mahal untuk mendapat fasilitas dan tenaga perawat yang diatur seperti hidup di tengah masyarakat biasa. Hingga suatu pagi suasana tenang di Desa Doran terusik sebab ada penemuan mayat bayi di tempat sampah. Nenek limun dan bocah lelaki (anak dokter Seo Yi Soo) berusaha mencari tahu siapa ibu dari bayi itu dan siapa yang membuangnya.

Hubungan nenek dan bocah itu pun terjalin baik meski diawali dengan hal yang tidak biasa untuk ukuran anak usia 6 tahun. Semakin didalami, kasus sederhana itu ternyata membongkar busuknya Desa Doran dan para petinggi serta investornya.

Di awal melihat cover, saya kira ini buku anak-anak, namun saat melihat label di belakang buku, tertera 17+ dengan genre misteri dan thriller. So, jangan tertipu dengan ilustrasi lucu di cover. Alur cerita memang terkesan lambat untuk menemukan sebuah jawaban. Namun dengan sudut pandang berbeda dari tiap tokoh justru membantu pendalaman deskripsi latar dan tokoh. Jadi tidak bosan dan ketegangan muncul secara alami. Plot twist pun terbangun rapi.

Bagian paling menyentuh bagi saya ada di kesinisan nenek limun terhadap keluarga/anak, perjuangan bertahan dokter Seo demi anaknya, dan terakhir hubungan menyayangi nenek dengan bocah menjelang kematiannya. Meski karakter nenek menyebalkan, tapi dia jadi sejenis villain semacam Snape di Harry Potter. Tokoh antagonis yang patut disayangi sebab sesungguhnya dia penyayang dengan caranya yang aneh.

Novel yang bisa habis sekali duduk, mudah dibayangkan bila jadi film pasti akan seru, dan meninggalkan kesan dengan banyak isu yang diangkat (demensia, hubungan anak dengan orangtua, kekerasan dalam rumah tangga, kesewenangan kapitalis, dll).

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #lemonadegranny #hyunirang #fiksi

24 March, 2024

[Review buku] You do you


Judul: You do you
Penulis: Fellexandro Ruby
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: xiii + 236 hlm, cetakan kedua Desember 2020, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020649344

Tertarik baca buku ini karena dengar podcast TDOL dan pernah sekali liat penulis review beberapa buku self improvement di youtubenya. Pengin tahu isi pikirannya sebab buku yang direview menarik semua dan beberapa udah pernah dibaca. Lalu saat baca, memang rasanya seseru dengerin podcastnya. Gaya bahasanya asyik, ringan, dan ngalir. Kelebihan lainnya kaya referensi/data dan kayak intisari dari bacaan best seller lainnya.

Jadi pas baca ini langsung teringat ponakan yang lagi kuliah dan rekomendasiin dia buat baca. Sebab stylenya cocok sama gen Z/milenial usia 20-30an. Apalagi yang sedang banyak kegalauan akan career, money, dll cukup menjawab bila baca buku ini. Topik utamanya adalah self awareness.

Garis besarnya kayak gini:
Bab 1 bertemu dengan diri sendiri (penulis memahami dirinya berdasarkan teori DISC yang dia share juga linknya di sini, serta gaya belajar VAKS/Visual Auditory Kinestetik Sensory)
Bab 2 bertemu dengan ikigai (penulis menjelaskan objek yang memberikan alasan untuk hidup, bisa keluarga, anak, Impian. Tidak melulu pekerjaan/uang. 
Ikigai bukan hanya soal apa yang mau kita lakukan dalam hidup, tapi juga soal kita mau menjadi siapa, menjadi manusia yang seperti apa. Sehingga kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam keseharian yang dalam jangka panjang akan membuat hidup lebih bermakna (h. 59))
Bab 3 designing your life (penulis membahas tentang season in life, belokan tajam, 4 pilihan karir, orangtua, kegagalan berdasarkan narasymber podcast TDOLnl dan pengalaman pribadinya 13 tahun bekerja)
Bab 4 building your new net worth (penulis menekankan 4 hal yakni skill, influence, health, money)
Bab 5 principles (in the end ada beberapa hal yang harus diyakini menurut penulis yaitu growth mindset, privilege, two lenses: days & decade, connecting the dots) 

Sedikit kekurangan bagi saya ada beberapa hal yang agak berbeda sudut pandang sebab keyakinan yang mendasari. Ditambah bila usia sudah 30 ke atas, berkeluarga, memiliki anak, ada beberapa variabel yang kurang pas bila diterapkan. But, back again YOU DO YOU.  Overall banyak kutipan menarik yang saya catat di buku ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #youdoyou #fellexandroruby #nonfiksi #selfimprovement

22 March, 2024

[Puisi] Tak ada yang tahu


Langit kemarin biru
Sekarang kelabu
Tak pernah ada yang tahu
Ke mana hidup ini menuju

Sebisa-bisanya kita
Yakin pada Maha Pencipta
Tidak selamanya menderita
Dia amat besar cintaNya

Hidup sederhana jangan dibuat rumit
Dengan kesah dan komat kamit
Hanya karena nestapa sekelumit
Lupa bersyukur hingga saatnya pamit

Meta morfillah

21 March, 2024

[Puisi] Sekarang


Di usia sekarang
Sudah tak lagi mencari tegang
Hanya ingin semua berjalan
Tenang dan perlahan

Tak semua disuarakan
Kadang beberapa hal cukup ditelan
Tanpa perlu diejawantahkan

Sepi kadang jadi penyelundup
Berusaha membuat hidup meredup
Kepala berkicau
Berusaha membuat hati kacau

Berpegangan harus pandai
Agar tak tergerus badai
Apalagi jika iman tergadai
Bahaya bila hendak merandai

Maka kembali hanya pada Tuhan
Agar lolos dari segala imtihan

Meta morfillah

Hari puisi sedunia
21 Maret 2024

19 March, 2024

[Review buku] Three sisters


Judul: Three sisters
Penulis: Seplia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 226 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2017, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020340104

Salah satu cara menyegarkan pikiran adalah baca buku metropop, sebab ringan dan bisa habis dalam sekali duduk. Di ipusnas saya menemukan buku ini. Mengisahkan tentang tiga saudari dengan status dan masalahnya masing-masing.

Anak sulung bernama Rera, 32 tahun, masih melajang. Masalah utama dalam hidupnya adalah jodoh.
Anak tengah bernama Gina, seorang bankir sukses, menikah muda dengan dosen, dikaruniai 2 anak berusia 6 dan 4 tahun. Masalah utama dalam hidupnya adalah jenuh akan rutinitas pekerjaan dan rumah tangga.
Anak bungsu bernama Yumi, 3 tahun menikah belum dikaruniai anak, rela melepas  pekerjaan demi bisa punya anak. Masalah utama dalam hidupnya adalah ibu mertua bermulut kejam.

Enam bulan mereka ditinggalkan orangtua keluar negeri, mulailah konflik mewarnai. Hingga membuat dua di antara mereka bersitegang, lalu hampir bercerai, namun semua tetap diupayakan selesai tanpa perlu diketahui orangtua. Di ending, semua selesai saat orangtua mereka kembali. Tentu saja happy ending.

Meski ringan, banyak nasihat yang mereminder saya kembali sebagai pembaca yang sudah berumahtangga. Semua itu terletak dalam dialog yang natural. Cocok dibaca bagi wanita yang masih single atau sudah berumah tangga, apalagi yang sedang merasa jenuh dengan hidupnya yang nampak monoton.

Saat membaca part Rera, bisa membuat tersenyum dengan tingkah Xian. Di part Gina, sebal dengan kebodohan Gina, relate dengan kelucuan dan keberisikan 2 anaknya. Di part Yumi, belajar jadi menantu yang sabar dan pasangan yang saling menjaga.

Kekurangan novel ini, ada beberapa konflik yang kurang tajam dasarnya, sehingga pergantian alur/klimaksnya kurang smooth dan terkesan buru-buru.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #threesisters #seplia #fiksi

[Review buku] Pencari harta karun


Judul: Pencari harta karun
Penulis: Agnes Jessica
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 224 hlm, 20 cm, cetakan pertama September 2017, (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020376196

Dulu karya penulis ini banyak saya miliki, karena seru untuk level teenlit/romance. Lalu, saat menemukan buku ini di ipusnas, saya kira semacam petualangan. Gaya tulisan baru dari penulis, pikir saya. Namun ternyata salah.

Ya, masih seputar romance. Namun kali ini memang gaya penulisannya lebih dewasa dan religi. Tentang iman dalam Kristiani. Bertokohkan seorang pemuda bernama Jamal yang dilanda nestapa berturut-turut (dipecat, gadis yang dicintainya sudah memiliki tunangan, ditinggal mati oleh neneknya yang merupakan satu-satunya keluarga dalam 1 hari) hingga ia memutuskan bunuh diri. Namun, 3 kali percobaan bunuh dirinya digagalkan terus oleh Tuhan. Sampai ia bertemu seorang bapak bernama Ahmad. Dari Ahmad, Jamal dikenalkan pada milis pencari harta karun. Semenjak mengikuti saran Ahmad dan percaya pada apa yang dituliskan di milis pencari harta karun tentang kekuatan pikiran dan bersyukur, hidup Jamal perlahan membaik bahkan berkembang pesat. Sampai ia menemukan cinta sejatinya, Laura.

Membaca novel ini rasanya seperti menonton FTV religi yang begitu ketebak alur dan endingnya. Jadi terasa hambar dan kurang tajam konfliknya. Plot twistnya pun terasa biasa. Lebih mirip ke buku motivasi iman sih. Tapi bagi saya terlalu menggurui sehingga kurang menarik untuk ukuran novel.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #pencarihartakarun #agnesjessica #fiksi

15 March, 2024

[Review buku] Dilarang mencintai bunga-bunga


Judul: Dilarang mencintai bunga-bunga
Penulis: Kuntowijoyo
Penerbit: Noura books
Dimensi: perkiraan 200-an hlm, cetakan 2016, (cerpen tahun 1992, edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786023850242

Berisi 10 cerpen dengan rata-rata 20 halaman, buku ini mengisahkan tentang keadaan masyarakat pedesaan dengan segala hierarki status dan keimanannya. Mengajak kita berpikir atas kritik sosial yang masih relevan hingga saat ini. Meski buku ini sudah terbit sejak tahun 1992.

Dengan plot twist dan sedikit unsur klenik/kepercayaan menjadikan cerita menarik dan tak terduga. Seperti di cerpen berjudul "Anjing", "Serikat laki-laki tua", "Gerobak itu berhenti di muka rumah", dan "Mengail ikan di sungai". Lalu ada pula kritik tentang keimanan manusia seperti di cerpen "Sepotong kayu untuk Tuhan" dan "Burung kecil bersarang di pohon". 

Aura mistis dari klenik yang dipercayai terdapat di beberapa cerpen seperti "Segenggam tanah kuburan" dan "Ikan-ikan dalam sendang". Sisanya menyoroti kritik sosial atas stigma/generalisir suatu peran seperti dalam cerpen "Dilarang mencintai bunga-bunga" yang menggambarkan bahwa lelaki haruslah bekerja kasar dan tak boleh lembut seperti wanita. Ada juga tentang isu patriarki bahwa suami harus bisa menaklukkan istri dan istri tidak boleh lebih pintar dari suami seperti dalam cerpen "Samurai".

Gaya bahasa yang digunakan cukup puitis khas sastra lama, hingga beberapa kata tidak familiar dan membuat saya mencari tahu yang menambah kosakata baru bagi saya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dilarangmencintaibungabunga #kuntowijoyo #kumcer #kumpulancerpen #cerpen

13 March, 2024

[Review buku] Pedoman ilmu tajwid lengkap


Judul: Pedoman ilmu tajwid lengkap
Penulis: Acep Iim Abdurohim
Penerbit: Diponegoro
Dimensi: 210 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2016
ISBN: -

Ramadan tiba, bulannya al quran, maka membaca al quran sesuai tajwid adalah kewajiban. Namun kadang kita masih belum mahir, bagaimana tajwid yang baik dan benar. Mengapa hukumnya begini begitu? Nah, kehadiran buku ini amat membantu bagi saya.

Meski saya beli setahun lalu sebab keperluan tahsin, ternyata terpakainya sepanjang usia. Harganya murah, tapi ilmu yang terkandung gak murahan. Sebagai orang awam/pemula, buku ini sangat mudah dimengerti. Sebab bahasanya ringan, pengantarnya memahamkan (tidak sekadar membahas hukumnya saja, tapi sebab dan dalil hingga hukum tajwidnya seperti itu), ada skema dan tabel yang sudah berisi kapita selekta pembahasan, contoh praktis dan aplikatif, dan tak kalah penting referensi dari berbagai kitab tajwid yang telah dikenal.

Isinya terbagi menjadi 20 bab: 1. Huruf hijaiyah; 2. Makhraj huruf; 3. Sifat² huruf; 4. Sebutan huruf; 5. Cara membaca isti'adzah, basmalah, dan surah; 6. Hukum nun bersukun dan tanwin; 7. Hukum mim bersukun; 8. Hukum idgham; 9. Hukum mim dan nun bertasydid; 10. Hukum lam ta'rif; 11. Lam bersukun pada fi'il; 12. Hukum ra'; 13. Hukum lam jalalah; 14. Qalqalah; 15. Hukum madd; 16. Macam² waqaf; 17. Cara melafalkan lafazh yang di-waqaf-kan; 18. Tanda² waqaf; 19. Waqaf, saktaj, dan qath'u; 20. Tashil, imalah, naql, isymam, raum, ikhtilas, dna lafazh yabshuth; 21. Mengenal mushaf al quran standar indonesia

Saya sangat merekomendasikan bagi yang beragama Islam. Meski kalian baru belajar ngaji/tahsin, atau kalian adalah guru tahsinnya, buku ini amat bermanfaat.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#ReviewBuku

06 March, 2024

[Review buku] Teka-teki terakhir


Judul: Teka-teki terakhir
Penulis: Annisa Ihsani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 256 hlm, 20 cm, cetakan pertama Maret 2014 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020302980

Banyak rumor mengatakan bahwa pasangan Maxwel adalah penyihir atau ilmuwan gila. Sehingga banyak yang takut melintasi rumah mereka, apalagi masuk ke dalamnya. Laura dan Jack pun sebagai tetangganya memilih jalan memutar untuk ke sekolah sebab rumor tersebut. Hingga suatu hari, saat Laura mendapatkan nilai 0 untuk kuis matematikanya yang lalu ia lemparkan ke tempat sampah, ia bertemu dan berbicara dengan Tuan Maxwel.

Pertemuan yang diakhiri dengan hadiah sebuah buku tentang angka nol, ternyata menjadi jalan pembuka persahabatan Laura dengan keluarga Maxwel yang ternyata merupakan profesor dan ahli matematika. Diskusi seru tentang matematika bergulir tiap Laura bermain dan membaca di perpustakaan Tuan Maxwel. Hingga sebuah teka-teki terkait pembuktian teorema terakhir Fermat menjadi akhir dari kisah persahabatan mereka. Semua itu bermula di tahun 1992, saat Laura berusia 12 tahun.

Saya tertarik membaca novel ini sebab ada rekomendasi di website. Jujur saja tidak menyangka kalau ini adalah teenlit, dan penulisnya orang Indonesia. Sebab latar dan tokoh yang dibangun begitu meyakinkan dari Barat. Kisahnya pun cukup menarik, membahas matematika dari segi fiksi. Mengikuti psikologi anak berusia 12 tahun hingga ia berusia 16 tahun,  persahabatan yang terjalin cukup membuat hati hangat. 

Apalagi bagian saat Laura diizinkan ke perpustakaan Maxwel, membuat hati saya bungah seakan saya menjelma Laura. Hal paling indah bagi booklovers di mana pun. Meski secara konflik tidak terlalu tajam dan datar, namun alurnya tak membosankan. Cocok untuk remaja hingga dewasa yang ingin membaca bacaan ringan dan terselip matematika di dalamnya. Secara implisit, kita diminta untuk tidak menilai seseorang berdasarkan rumor, melainkan kenalan langsung dan bersahabatlah dengan tulus.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #tekatekiterakhir #annisaihsani #teenlit

28 February, 2024

[Review buku] Ganjil genap


Judul: Ganjil genap
Penulis: Almira Bastari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 344 hlm, 20 cm, cetakan ketiga Maret 2020 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020638010

Bagaimana rasanya menjadi single setelah menjalani hubungan 13 tahun? Belum lagi jika kamu wanita di Indonesia yang tahun depan berusia 30? Masih kurang? Ditambah adikmu akan menikah 6 bulan lagi? Can you see it?

Itulah campur aduknya perasaan Gala saat diputuskan oleh pacarnya, Bara. Setelah pacaran 13 tahun dari SMA. Tak pernah ia sangka akan berakhir begitu saja hanya karena kata TIDAK COCOK. Dengan dukungan sahabatnya yang sedikit; Nandi teman dari kecil dan bekerja sekantor namun beda agama, Sidney yang sudah berumahtangga, dan Detira anggota kerajaan di Malaysia, Gala berusaha membuka hati dan mencoba beragam cara agar mendapat calon suami sebelum usianya genap 30 tahun.

Di antara macam cara dari biro jodoh, aplikasi tinder, dikenalin teman, ketemu pangeran malaysia, sampai dipesankan dukun sama Papa, part paling ngakak dan memorable buat saya adalah saat Gala mau ditilang perkara ganjil genap dan dia malah meluapkan emosinya ke polisi. Itu kayak stress tapi beneran dapat emosnya sih sebagai wanita usia 29 di Indonesia. Saya ngakak tapi sedih juga, empati sama perasaan Gala. Segalanya salah ada di dia. Duh!

Ini novel kedua penulis yang saya baca, dan gaya penulisannya sungguh bikin candu. Sampai saya antre juga novel berikutnya di ipusnas (wedding marathon melbourne). Gaya tulisannya mirip ika natassa, namun lebih sopan dan ingat Allah dikit hehe. Sayangnya ending di novel ini ngambang gitu aja, makanya saya kasih 4 bintang. Di satu sisi, ya memang ending kayak gitu lumrah. Gak semua happily ever after. Namun di satu sisi, tetap saja berharap happy ending. Atau bisa jadi dibuat sekuel antara Gala dan Aiman, kayak twivortiare Ika Natassa.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #ganjilgenap #almirabastari #metropop

27 February, 2024

[Review buku] Resign!


Judul: Resign!
Penulis: Almira Bastari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 288 hlm, 20 cm, cetakan keempat Februari 2018 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020380711

Di saat karyawan lain berlomba untuk jadi karyawan terbaik, 4 orang tim cungpret malah berlomba siapa yang resign duluan. Punya bos perfeksionis, suka revisi, mulut sinis, lembur terus kayak Tigran bikin Alranita gak punya kehidupan sosial, Mbak Karen kesal kayak gak guna, Mas Andre gak bisa sering ketemu anaknya, dan Carlo merasa gajinya gak sepadan sama effortnya. Meski perusahaan mereka termasuk tiga besar perusahaan konsultan terbaik, tapi resign adalah pilihan paling waras selama bos lo Tigran (meski dia ganteng)!

Segala macam upaya dilakukan, herannya mengapa si bos selalu tahu dan bisa mengacaukan jadwal interview dan best offer dari perusahaan lain ya? Belum lagi, banyak yang melihat kebaikan si bos, kecuali 4 bawahannya langsung ini. Kok bisa sih pada ketipu?

Novel metropop yang seru banget! Meski alur romancenya ketebak namun gak norak, ditambah tingkah the cungpret itu lucu alami. Juga punya plot twist yang gak ketebak. Udah lama gak baca yang bikin ngakak. Apalagi obrolan cungpret itu tipikal dan relate banget sama pengalaman 2 tahun kerja di kantor konsultan dulu. Semua yang disebut, benar banget. Merasa jadi salah satu tokohnya dan tokoh lain beneran partner di kantor dulu. Apalagi part gosipnya! Turn over tinggi juga nyata. Rentang kerja 2 tahun di sana kayak 10 tahun di kantor lain haha.

Belum lagi bahasannya perusahaan telekomunikasi yang relate sama SMK Telkom, ternyata penulisnya lulusan STT Telkom Bandung. Pantas aja, sounds familiar. Recommend sih bacaan ini untuk kalian, pekerja kantoran di Jakarta yang perlu menertawakan perjuangan mencari nafkah.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #resign #almirabastari #metropop

25 February, 2024

[Review buku] Seni memahami perasaan anak

Judul: Seni memahami perasaan anak
Penulis: Park Jae Yeon
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Dimensi: xiv+290 hlm, 14x21 cm, cetakan pertama Desember 2021 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786024816919

Cover yang menarik dan pilihan font membuat saya ingin membeli buku ini saat di toko buku. Namun harganya lumayan juga, sehingga urung. Alhamdulillah di ipusnas ada dan dapat meski antrean banyak. Saat membuka halaman pertamanya langsung suka. Sebab merasa dimengerti dan terwakilkan.

Isi buku ini hanya dibagi menjadi 2 bab, di mana bab pertama tentang "Memahami dan berempati pada diri sendiri sebagai seorang ibu" yang terdiri dari 11 part, di mana 7 part serasa diajak berdialog dan mencari akar masalah mengapa kita bisa tidak sabar atau marah² saat menjadi ibu. Di 4 part berikutnya adalah latihan dialog internal dengan beragam contoh kasus.

Sementara di bab kedua barulah membahas "Memahami dan berempati terhadap anak kita" yang terdiri 23 part tentang ragam rasa atau situasi dan apa yang sebaiknya kita lakukan, alih-alih berkata sesuatu. Mulai jleb-jleb di bagian ini. Sebab sadar, kadang diri ini suka memangkas waktu atau ingin segera terpenuhi keinginan hingga mengatakan yang harusnya tidak dikatakan.

Lalu di lampiran ada daftar kebutuhan dan daftar perasaan. Menariknya, di tiap akhir part tiap bab selalu diakhiri role play dan tips bagaimana berkomunikasi empati. Penulis yang merupakan single mom, bercerai, memiliki luka pengasuhan karena sering dipukul ayahnya, membuat semuanya terasa berat tapi bisa dilakukan dengan sadar dan latihan. Sebab dia sudah melakukannya selama belasan tahun, dan terus belajar hingga kuliah jurusan psikologi. Pengin beli bukunya sih, sebab dibaca digital gini gak bisa dicoret². Dan mungkin perlu sering ditengok ulang kalau abis marah sama anak.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #senimemahamiperasaananak #parkjaeyeon #parenting

21 February, 2024

[Review buku] 7 tahun kegelapan


Judul: 7 tahun kegelapan
Penulis: Jeong You-jeong
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 560 hlm, 20 cm, cetakan 2020 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786020646602

Hidup Choi Se Won hancur saat ayahnya (Hyeon su) ditangkap atas pidana pembunuhan seorang gadis kecil bernama Se ryong di danau Seryong. Meski ia berpindah tempat ke rumah paman dan bibinya, berganti sekolah puluhan kali, namun identitasnya selalu terbongkar saat Sunday magazine hadir menguak berita tentang ayahnya dan foto dirinya. Hal itu berulang selama 7 tahun hidupnya. Hingga kini ia berusia 19 tahun dan mulai menetap di Desa Mercusuar bersama Paman Ahn, rekan kerja ayahnya dulu.

Seo won membenci ayahnya karena hal itu dan tidak memiliki impian sebagaimana anak-anak seusianya. Namun, suatu malam ia menerima paket dan Paman Ahn menghilang. Saat ia membuka paket itu, ia menemukan kebenaran tentang kasus kematian gadis kecil bernama Se ryong. Ternyata penjahat utama yang telah menerornya adalah ayah gadis itu sendiri, Oh Yeong je. Ayahnya berada di tempat dan waktu yang salah. Dan puncak 7 tahun kegelapan itu adalah esok, hari di mana ia harus mengambil jenazah ayahnya yang dihukum mati di penjara.

Buku tebal ini amat detail dengan deskripsi tokoh dan latarnya. Sehingga kita bisa memahami psikologis tiap tokohnya dengan jelas. Hanya saja alurnya maju mundur tiap tokoh, menjelaskan alasan di balik tiap keputusan. Genre fiksi thriller ini cukup menegangkan, dan bisa saya bayangkan adegannya dalam film (ada filmnya juga, tapi saya belum nonton). Kisah sesungguhnya cukup memilukan, terutama bagi Seo Won. Masa depan gemilang yang disiapkan ibunya serta cinta ayahnya tak sempat ia rasakan sebab teror Oh Yeong je.

Surat dari mantan istri Yeong je menjelaskan mengapa karakter Yeong je seperti itu. Semacam gangguan jiwa, sadis dan ada turunan dari ayahnya. Untuk yang suka genre  psikologis pasti senang dengan detail ini. Namun buat saya, sebab membaca digital di ipusnas, mata agak lelah dan bosan dengan detail, sehingga banyak yang saya skip deskripsinya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #7tahunkegelapan #jeongyoujeong